Lewat Turnamen Golf, DAIKIN Himpun Dukungan Perlengkapan Sekolah Bagi Anak

Daikin Indonesia • 21 September 2024

Jakarta – PT. Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) kembali menunjukkan kepeduliannya pada isu sosial kemasyarakatan. Melalui perhelatan turnamen golf tahunan perusahaan, DAIKIN Annual Charity Golf, perusahaan spesialis tata udara dari Jepang ini menghimpun dukungan penyediaan perlengkapan sekolah bagi anak yang membutuhkan di beberapa wilayah di Indonesia.


Menggandeng Yayasan BenihBaik Indonesia yang dikenal melalui platform Benihbaik.com, dukungan perlengkapan sekolah ini nantinya akan disampaikan pada siswa di tiga sekolah dasar yang berlokasi di Sidoarjo, Surabaya dan Bekasi. Dukungan perlengkapan sekolah ini berbentuk seperangkat seragam, tas dan sepatu.


“Memberi arti lebih dari keberadaannya sebagai ruang komunikasi bagi para mitra DAIKIN, kami membuat kehadiran turnamen golf ini hadir sekaligus sebagai upaya menumbuhkan kepedulian bersama terkait kondisi anak sekolah di Indonesia,” ujar Shinji Miyata, Presiden Direktur PT. Daikin Airconditioning Indonesia disela-sela penyelenggaraan turnamen golf ini. Diikuti 144 peserta, DAIKIN Annual Charity Golf ini diselenggarakan pada 21 September di Sentul Highlands Golf Club, Sentul, Jawa Barat.


Tersirat kuat dari namanya, DAIKIN Annual Charity Golf merupakan kegiatan turnamen golf tahunan DAIKIN yang diselenggarakan bagi para mitranya. Sejak awal hingga tahun ke-4 penyelenggaraannya kini, turnamen golf ini dirancang dengan dua fokus utama yaitu sinergi dan kontribusi.


Fokus sinergi diharapkan tercipta melalui jalinan komunikasi dalam nuansa rekreasi antara DAIKIN dan mitra bisnisnya sebagai peserta. Disatu sisi, hal ini terlihat dari ragam latar belakang peserta yang mencakup kontraktor, pemilik gedung, arsitek, developer dan konsultan dari beragam spesialisasi. Disisi lain, tampak melalui kolaborasi penyelenggaranya yang merupakan grup usaha DAIKIN di Indonesia. Meliputi didalamnya yaitu PT Daikin Airconditioning Indonesia, PT Daikin Applied Solution Indonesia, PT Daikin Manufacturing Indonesia dan PT Daikin Industries Indonesia.


Bersanding dengan penciptaan sinergi, fokus penyelenggaraan turnamen golf DAIKIN ini juga membawa misi memberikan kontribusi pada pengembangan masyarakat Indonesia. “Kontribusi ini tak hanya dari perusahaan. Namun melaluinya, kami bermaksud menumbuhkan kepedulian diantara seluruh peserta sebagai bagian dari keluarga besar DAIKIN di Indonesia,” ujar Giam Tee Kiat, Presiden Direktur PT Daikin Applied Solution Indonesia.


Sejalan dengan fokus inilah, dukungan perangkat sekolah anak ini bukan hanya merupakan donasi dari perusahaan, namun pula merupakan akumulasi dari seluruh peserta turnamen golf DAIKIN. Sejumlah 150 juta rupiah berhasil dihimpun dari turnamen ini. Dana inilah yang kemudian akan dikonversi menjadi perlengkapan sekolah bagi anak dari keluarga pra sejahtera di ketiga wilayah disebutkan sebelumnya. 


“Donasi yang dihimpun dari seluruh peserta dan perusahaan merepresentasikan upaya kami selaku keluarga besar DAIKIN di Indonesia untuk lebih bersinergi dalam berkontribusi pada isu sosial kemasyarakatan di Indonesia,” ujar Shinji Miyata lagi.


Keseluruhan dana yang terkumpul dalam perhelatan DAIKIN Annual Charity Golf ke-4 ini diterima secara simbolis oleh Firdaus Juli selaku Chief Marketing Officer dari Yayasan Benih Baik Indonesia. Dikenal juga dari nama Benihbaik.com yang menjadi platform penggalangan dana donasi, yayasan yang salahsatunya digagas Andy Flores Noya ini menjadi mitra DAIKIN dalam pendistribusian donasi ini.


“Kami menyadari, dukungan ini tidak lantas dapat menjadi solusi mengatasi keseluruhan isu sosial kemasyarakatan ini,” ujar Shinji Miyata. Namun, menurutnya lagi, ”Lepas dari besarannya, menjadi harapan kami bahwa hal ini dapat menginspirasi sekaligus menularkan semangat yang sama kepada lebih banyak pihak untuk bersama berbagi dalam tiap upaya pengembangan masyarakat Indonesia kedepannya.”

You might also like

oleh Daikin Indonesia 10 Desember 2025
Jakarta, 10 Desember - Sistem tata udara terbaru DAIKIN untuk solusi bangunan komersial, VRV 6 X dan VRV 6 A, terbukti memiliki ketahanan korosi hingga 25 tahun. Bukan hanya pernyataan sepihak, hal ini didapatkan setelah melalui serangkaian pengujian pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia. “ Keberhasilan ini menjadi bukti komitmen DAIKIN dalam menghadirkan produk yang tangguh untuk kondisi iklim tropis Indonesia. Lahir dari keseriusan inovasi berkelanjutan kami untuk menjadi semakin terdepan dalam solusi bagi kebutuhan tata udara masyarakat,” ujar Fawzie M Taib, Senior General Manager PT Daikin Airconditioning Indonesia. Disisi lain, menurutnya pula, hasil pengujian ini pun menjadi bagian pertanggungjawaban DAIKIN pada masyarakat terkait keunggulan produknya. “Membuatnya tak hanya klaim sepihak. Namun sebuah keunggulan yang benar-benar teruji dari lembaga independen,” ujar Fawzie M Taib lagi. Pernyataan ini tak lepas dari pilihan DAIKIN pada Center for Materials Processing and Failure Analysis (CMPFA) Universitas Indonesia , sebagai tempat pelaksanaan pengujian. Berada dibawah naungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, CMPFA menjadi Lembaga pengujian yang telah terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN). Berlangsung selama tiga bulan, pengujian di CMPFA khusus dilakukan pada dua komponen utama VRV 6 X dan VRV 6 A yaitu PFC dan Cross Fin. Dengan metode Salt Spray, pengujian dilaksanakan menggunakan standar internasional ASTM B117, JIS Z 2371, dan ISO 9227. Sepanjang pengujian yang dilakukan dalam chamber khusus, kedua komponen utama ini menjalani uji dibawah Neutral Salt Spray (NSS ) untuk mengetahui ketahanannya pada korosi. Pengamatan yang dilakukan tim penguji mendapatkan, kedua komponen PFC dan Cross Fin yang digunakan pada VRV 6 X dan VRV 6 A memiliki ketahanan pada korosi hingga 2,000 jam yang dilakukan dalam kondisi penyemprotan secara terus menerus sepanjang pengujian. Dari hasil inilah kemudian, dengan perbandingan pada kondisi nyata, VRV 6 X dan VRV 6 A memiliki ketahanan dari korosi hingga 25 tahun untuk kedua komponen utamanya ini.  “Kami menyambut baik langkah DAIKIN yang melakukan pengujian ini. Menjadi bagian pertanggungjawaban pelaku industri dalam memberikan informasi yang sebenar-benarnya pada masyarakat,” ujar Dr. -Ing. Reza Miftahul Ulum, S.T., M.T. selaku Kepala CMPFA. Dengan masifnya upaya pemasaran dari berbagai pabrikan, menurutnya, pengujian pada lembaga independen dan terakreditasi menjadi penting sebagai upaya menciptakan komunikasi yang bertanggung jawab pada masyarakat.
oleh Daikin Indonesia 10 Desember 2025
Surabaya, 10 Desember – PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) meresmikan dibukanya kembali Balai Warga RW 04 Kampung Ketandan, Surabaya, hari ini (10/12). Hal ini bertepatan dengan selesainya renovasi balai serbaguna bagi warga tersebut sebagai bagian kolaborasi penelitian bersama antara DAIKIN, Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) Kyoto University, Jepang dan Operations for Habitat Studies (OHS). “Lebih dari sebuah ruang kegiatan bersama bagi warga, renovasi ini bertujuan untuk membuat sebuah balai warga dapat menjadi ruang aman bagi warga saat menghadapi kondisi cuaca panas ekstrem,” ujar Budi Mulia, Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia dan PT Daikin Industries Indonesia. Menurutnya, “Kami mendesainnya sebagai contoh nyata desain ruang publik yang dapat membantu masyarakat beradaptasi menghadapi perubahan iklim,” ujar Budi Mulia lagi dalam sambutannya pada peresmian balai warga tersebut. Proyek renovasi Balai Warga RW 04 Kampung Ketandan di Surabaya ini merupakan bagian besar dari kerjasama riset antara DAIKIN dengan CSEAS Kyoto University yang dimulai pada 2021 lalu. Tujuannya sendiri, menciptakan teknik pendinginan yang sesuai dengan jenis bangunan dan pola penggunaan AC masyarakat di belahan Asia Tenggara menghadapi kenaikan suhu ekstrem. Pilihan pada Balai Warga RW 04 Ketandan sendiri dilakukan dengan dua pertimbangan besar. Pertama, lokasinya di Surabaya yang dianggap memiliki suhu panas tinggi. Sementara pertimbangan lainnya, ada pada keaktifan penggunaan balai warga ini bagi kegiatan masyarakat sekitar yang menjadikannya berpotensi bagi tempat mitigasi suhu panas. Sejalan dengan tujuannya ini, renovasi dilakukan dengan menggabungkan teknologi pendinginan pasif dan pendinginan aktif. Pendinginan pasif diantaranya terimplementasi pada rancangan penempatan berbagai ventilasi dan peninggian atap untuk mengalirkan udara sejuk dari luar ke seluruh ruangan sekaligus mengkondisikan udara panas ke bagian atas balai warga tersebut. Sebagai bagian untuk menciptakan sirkulasi udara lebih baik, peninggian atap ini didukung dengan penempatan exhaust untuk mendorong udara panas keluar ruangan. “Sirkulasi udara lebih baik ini bertujuan untuk membuat balai warga tetap nyaman meskipun tanpa bantuan teknologi pendinginan,” ujar Budi Mulia lagi. Disisi lain, renovasi dengan pendinginan aktif dilakukan melalui instalasi AC DAIKIN pada dua ruang didalam balai warga tersebut. Keberadaan AC ini dirancang mampu menyejukkan masing-masing ruang berkapasitas empat hingga delapan orang tersebut. Lebih lanjut dikatakan, ruangan ini pun dirancang untuk dapat disatukan bagi kegiatan warga yang membutuhkan area lebih besar. Masih sejalan dengan hal tersebut, menurut Budi Mulia, DAIKIN juga merancang kedua ruangan ini sebagai bagian riset langsung perbedaan penggunaan energi antara AC inverter dan non inverter. Dilakukan melalui pemasangan dua jenis AC tersebut dengan kapasitas pendinginan yang sama pada masing-masing ruang, pemantauan dilakukan dengan mengatur penggunaannya untuk aktif bergantian selama periode tertentu. Hal yang membuatnya menarik, meskipun warga dapat memanfaatkan ruang dengan cuma-cuma, renovasi ini menerapkan sistem pemesanan berbayar bagi warga yang bermaksud menggunakan AC tersebut untuk penyejukan ruangan. Dengan dukungan aplikasi khusus, warga dapat melakukan pembayaran penggunaan sesuai durasi yang dipilih. “Dana terkumpul akan menjadi kas RW untuk pembayaran listrik dan perawatan AC. Ini merupakan bagian rancangan untuk membuat proyek ini berjalan berkelanjutan,” ujar Budi Mulia lagi. Turut hadir dalam peresmian tersebut, Emil Elestianto Dardak selaku Wakil Gubernur Jawa Timur, menyatakan apresiasinya atas langkah yang dilakukan DAIKIN bersama dengan seluruh pihak yang berkolaborasi didalamnya pada renovasi balai warga ini. Disatu sisi, renovasi ini dikatakannya menciptakan ruang publik yang lebih dapat relevan dalam menghadapi perubahan iklim. Sementara disisi lain, menurutnya pula, hal ini menjadikan balai warga sebagai ruang komunal yang dapat memberikan manfaat lebih dengan menampilkan berbagai karya seni dan produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dari warga Ketandan. Secara khusus dirinya juga menyoroti adanya sistem prabayar yang melalui aplikasi khusus yang dapat digunakan warga untuk memanfaatkan AC pada ruangan dalam balai warga ini. Keberadaannya, menurut Emil Elestianto Dardak, merupakan wujud gotong-royong warga untuk keberlanjutan operasional balai warga ini. Senada dengan semangat DAIKIN dalam renovasi ini, lebih lanjut Emil Elestianto Dardak berharap, Balai Warga RW 04 Ketandan dapat benar-benar menjadi percontohan bagi pengembangan ruang publik ke depan. “Kami berharap balai warga ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak komunitas di daerah lain,” ujar Emil Elestianto Dardak.
oleh Daikin Indonesia 27 November 2025
PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) memberikan penghargaan kepada pegiat desain interior dan arsitektur yang memadukan unsur estetika dengan perhatian pada sistem tata udara dalam karya bagi hunian ideal dan bangunan Food & Beverage (F&B). Hal ini menjadi puncak perhelatan kompetisi DAIKIN Designer Awards 2025 di Jakarta hari ini (27/11). Sejumlah 21 penghargaan diberikan mewakili tujuh kategori dalam kompetisi yang dibuka sejak April lalu. Keseluruhannya dipilih dari sekitar 1700 pendaftar yang jumlahnya terbilang terus mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. “Tak hanya menjadi penanda semakin tingginya animo untuk menjadi peserta kompetisi ini, terus meningkatnya jumlah peserta menunjukkan semakin meluasnya inspirasi bagi lahirnya desain ruang hidup ideal yang memberikan perhatian pada keindahan sekaligus tata udara didalamnya. Hal yang menjadi tujuan utama kami dalam perhelatan kompetisi ini,” ujar Shinji Miyata, Presiden Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia disela-sela acara malam penganugerahan. Lebih lanjut Shinji Miyata menyatakan, peningkatan jumlah peserta ini juga tak lepas dari konsistensi DAIKIN dalam melakukan pengembangan pada tiap perhelatannya. Bahkan pada tahun ini, sebagai tahun kelima penyelenggaraannya, DAIKIN membuat tonggak baru dengan membawa kompetisi tahunan ini ke tingkat lebih luas melalui kolaborasi Indonesia dan Malaysia. “Kami berharap kolaborasi ini menjadi awal bagi harapan yang sama. Semakin menyebarnya inspirasi hunian dan bangunan komersial ideal yang mengedepankan sistem tata udara dan unsur estetika di tingkat ASEAN,” ujar Shinji Miyata lagi. Bentuk nyata kolaborasi Indonesia dan Malaysia, tak hanya ditunjukkan dari dibukanya kompetisi ini bagi peserta yang berasal dari kedua negara. Lebih dari itu, DAIKIN bahkan menggandeng DOMA Initiatives dan Malaysian Institute of Interior Designers (MIID) yang keduanya dikenal sebagai asosiasi besar bagi pegiat arsitektur dan desain interior di Malaysia. Didalam negeri sendiri, DAIKIN mempertahankan kolaborasinya dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta, IAI Jawa Barat dan Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) DKI Jakarta. Keterlibatan berbagai asosiasi besar dari kedua negara inilah, menurut Shinji Miyata lagi, yang membuat DAIKIN Designer Awards semakin mengukuhkan keberadaannya sebagai ajang kompetisi tahunan prestisius bagi pegiat arsitektur dan desain interior. Lebih dalam terkait penyelenggaraan DAIKIN Designer Awards 2025, dibawah tema Originality yang dibawanya, menantang peserta untuk memberikan karya terbaik bagi hunian ataupun bangunan komersial bagi bidang usaha F&B. Kompetisi berjalan dalam dua kategori besar yang memisahkan kelompok profesional dan mahasiswa masing-masing bagi karya arsitektur maupun desain interior. Sementara dari sisi karya, pembagiannya berdasarkan proyek terbangun maupun karya konseptual yang wujudnya masih dalam bentuk rancangan. Keseluruhan karya dari tiap kategori inilah yang kemudian mendapat penilaian dari panel juri yang berisi nama besar dalam bidang arsitektur maupun desain interior dari kedua negara. Termasuk didalam panel juri ini dari Indonesia yaitu Tan Tik Lam, Cosmas Gozali dan Alex Bayusaputro. Sementara Adjunct Prof. IDr. Joe WH Chan, IDr. Wong Pei San dan Ar. MunInn Chan menjadi nama besar juri dari Malaysia. Diluar Daniel Mananta, selebritis Indonesia pun berpartisipasi menjadi juri tamu khusus bagi kategori karya konseptual. Lebih lanjut terkait penerima penghargaan DAIKIN Designer Awards 2025, GeTs Architects menjadi pemenang pertama pada kategori Proyek Terbangun Arsitektur dan Desain Interior. Mengusung karya dalam judul The Steric Spes yang berasal dari gabungan kata steric dan relic, karya ini dibuat memiliki makna berupa bentuk, kenangan dan harapan. Dibuat dengan salahsatu cirinya pada fasad bernuansa dan responsif dengan lapisan sekunder berupa blok betan yang tersusun dari pola kisi-kisi. Mendampinginya pada kategori ini, Formzero dan Anima Interior masing-masing menjadi juara kedua dan ketiga. Karya pemenang pada kategori konseptual pun tak kalah memukau. Terdiri dari dua kategori, hunian dan bangunan komersial untuk bidang usaha Food & Beverages yang diberikan pada masing-masing kelompok profesional dan mahasiswa. Dari kelompok profesional, kategori konseptual arsitektur hunian dimenangkan Dreamlabs Architects dengan karya Weave yang mengambil inspirasi dari tradisi tenun melalui jalinan alam, tradisi dan kehidupan modern. Bersanding dengannya, Qhawarizmi Architect dan HOW’s, masing-masing menjadi juara kedua dan Daniel’s Choice. Sedangkan bagi kategori konseptual arsitektur bagi bangunan bidang usaha Food & Beverages, Severus Andrew Febrian Aristoteles dengan karya berjudul In Praise of Nature menjadi pemenang utama dari bagian profesional. Karyanya lahir dari gagasan orisinal tentang menemukan keteraturan alam yang digambarkan lewat sebuah kanopi tunggal untuk menyatukan cahaya, bayangan dan keheningan. Juara kedua dimenangkan Fihir Utomo Associate Architects, sementara Willis Kusuma Architects terpilih sebagai pemenang Daniel’s Choice. Malam penganugerahan ini juga menjadi malam istimewa bagi Solenne Space sebagai agensi desain interior. Karyanya Defying The Ordinary: A Narrative of Bold Intimacy, mendapatkan dua penghargaan sekaligus yaitu kategori konseptual desain interior bagi hunian untuk kelompok profesional dan Daniel’s Choice. Karyanya berhasil menarik perhatian juri dengan mengusung gagasan dari eksplorasi keintiman dengan geometri pahatan, palet warna cerita dan material taktil. Masih dari kategori yang sama, Cline & Morrow menjadi juara kedua dengan karyanya berjudul RL House. Pada kategori konseptual desain interior bagi bangunan bidang usaha Food & Beverages dari kelompok profesional, dimenangkan Helen Agustine Studio melalui karya berjudul Seribu Rasa Kemayoran. Karya ini mengambil konsep otentik rumah Jawa menjadi sebuah restoran Indonesia kontemporer. Sementara AP Consultant dan Arkana Architect masing-masing memenangkan juara kedua dan Daniel’s Choice pada kategori yang sama. Dari kelompok mahasiswa sendiri, karya yang masuk tak kalah menarik. Karya berjudul V House dari Syaukat Zidane, Micko Ferdinand Nusadi dan Rachmat Hidayat menjadi pemenang utama kategori konseptual desain interior hunian. Di bagian konseptual arsitektur hunian bagi kelompok mahasiswa, karya berjudul Umah Nataran terpilih sebagai pemenangnya. Ini merupakan hasil karya dua mahasiswa yaitu Muhammad Hendy Gymnastiar dan I Wayan Balitar Yana. “Teriring dengan ucapan selamat kami bagi para pemenang pada kompetisi bergengsi ini, kami menyampaikan harapan bagi para seluruh peserta untuk dapat terus berkarya dan menularkan inspirasi tentang hunian ideal dan bangunan komersial kepada lebih banyak orang,” ujar Shinji Miyata. Hal yang menurutnya menjadi semangat awal lahirnya kompetisi DAIKIN Designer Awards. “Menjadi tempat awal bertumbuhnya ide tentang hunian ideal dan bangunan komersial bagi masyarakat yang dapat saling menginspirasi diantara seluruh peserta,” tutup Shinji Miyata

Book a Service Today