Bawa Tren Baru Tata Udara Hunian Berkualitas Daikin Helat Daikin Proshop Designer Award 2022

Daikin Indonesia • 17 Mei 2022

Berada pada belahan iklim tropis membuat keberadaan unit air conditioning (AC) sebagai penyejuk ruangan seolah tak dapat dipisahkan lagi dari hunian di Indonesia. Dalam pilihannya, jenis AC split wall yang mudah dikenali dari unit indoor menempel pada dinding dengan terhubung pada sebuah unit outdoor masih menjadi pilihan utama.


Pilihan ini tak hanya didominasi pada hunian dengan daya listrik terbatas ataupun pengguna AC perdana. Bahkan hunian dengan dimensi besar dan terhitung lebih modern pun masih menjatuhkan pilihannya pada AC jenis ini.


Kondisi ini tak lepas dari kebutuhan AC di Indonesia yang masih terbatas pada fungsi utamanya yang menyejukkan ruangan. Padahal sesuai namanya, air conditioning sebenarnya menjadi bagian dari perangkat yang dicipta untuk membentuk ekosistem tata udara ideal bagi hunian penggunanya.


Selayak sebuah ekosistem yang menghubungkan beberapa bagian dalam satu lingkaran, ragam AC pun sebenarnya sangat luas. Demikian pula fungsinya yang tak hanya berkutat soal mendinginkan. Lebih dari itu juga dirancang untuk memberikan ruangan udara nyaman dan berkualitas dengan menjaga kelembaban ruang dan penyaring udara serta tampilan dengan memperhatikan faktor estetika yang dapat membaur sempurna dengan keseluruhan desain interior ruang.


Hanya saja, keberadaan berbagai solusi tata udara ini belum menjadi bagian dari perhatian masyarakat. Tak heran bila kerap ditemui, penggunaan AC yang terpasang di dinding ini justru menjadi gangguan bagi desain keseluruhan ruang.


Tak cuma bagi pemilik hunian, gangguan ini pun sebenarnya dirasakan arsitek ataupun desainer interior dalam mendesain keseluruhan hunian. Hanya saja, tak semua desainer interior dan arsitek menyadari keberadaan solusi AC yang memberikan udara nyaman dan sehat tanpa mengorbankan desain. “Minimnya pengetahuan, membuat AC yang seharusnya dapat hadir sebagai solusi lengkap kenyamanan udara sekaligus dengan mengedepankan unsur estetika keseluruhan ruang, menjadi tak tercapai,” ujar Ching Khim Huat, Presiden Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia.


Hal inilah yang menurutnya menjadi dasar PT Daikin Airconditioning Indonesia menghelat gelaran Daikin Proshop Designer Award 2022. Pendaftaran dibuka sepanjang 14 Mei hingga 30 Juni 2022, perhelatan ini menjadi kompetisi bagi rancangan hunian dengan terapan solusi tata udara yang memperhatikan kenyamanan sekaligus estetika keseluruhan ruang. Menyasar peserta dari arsitek dan desainer interior profesional, menurut Ching Khim Huat, tak lepas dari upaya Daikin dalam mendorong hadirnya budaya baru dalam tata udara bagi hunian modern.


“Arsitek dan desainer interior sebagai dua profesi yang sangat dekat dengan penciptaan hunian menjadi unsur penting dalam menebarkan budaya solusi tata udara hunian yang baru ini,” ujar Ching Khim Huat lagi. Melalui perhelatan Daikin Proshop Designer Award 2022 ini, Ching Khim Huat berharap, dapat meningkatkan wawasan para arsitek dan desainer interior di Indonesia terkait sistem tata udara yang lebih baik dengan perhatian pada kenyamanan dari berbagai fitur sekaligus mengedepankan faktor estetika.


Memiliki reputasi panjang sebagai penyedia solusi tata udara bagi hunian dan bangunan komersial dengan pengalaman hampir satu abad di dunia, Daikin sendiri dikatakan memiliki solusi lengkap terkait kebutuhan ini. Diantaranya unit Fresh Air yang fungsi utamanya mewujudkan sirkulasi udara bersih dan sehat, hingga VRV Home Series dengan rancangan kontrol penyejukan udara yang menyediakan banyak varian unit indoor sehingga dapat mendukung estetika interior.


“Berbagai teknologi inilah yang kami kedepankan berkolaborasi dengan karya terbaik hasil imajinasi para arsitek dan desainer interior dalam kompetisi ini,” ujar Selvi Ani Yongnata, Daikin Proshop Manager. Hal ini pulalah yang menurutnya menjadi dasar bagi pilihan tajuk Technology for Your Imagination bagi gelaran kompetisi ini.


Komitmen Daikin pada tujuan utamanya untuk meningkatkan wawasan bagi kedua profesi di bidang hunian ini, terlihat nyata pada keseriusan perusahaan ini dalam perhelatan Daikin Proshop Designer Award 2022. Menjadikannya sebagai ajang prestisius, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta dan Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) DKI Jakarta yang dikenal sebagai nama besar wadah kedua profesi terkait ini, didapuk duduk menjadi bagian dari panel juri.


Disisi lain, Daikin pun menggandeng berbagai media yang berfokus pada perkembangan desain hunian dan komunitas pegiat arsitektur dan desainer interior pun dilakukan. Termasuk didalamnya yaitu Archify, Casa Indonesia, Archinesia dan Asrinesia.


Kolaborasi Daikin dengan media ini salahsatunya ada pada kesiapan untuk mempublikasikan berbagai karya pemenang dalam Daikin Proshop Designer Award 2022. Publikasi karya ini melengkapi hadiah berupa uang tunai yang bernilai total ratusan juta rupiah.


Masih dengan tujuan yang sama, Daikin pun membuat gelaran kompetisi ini lebih terbuka. Tak hanya bagi karya yang telah selesai pembangunannya, namun juga mempertandingkan karya melalui kompetisi desain konseptual. “Seiring dengan tujuan besar penyelenggaraannya. Selain sebagai bentuk apresiasi, juga menghadirkan tren baru hunian dengan tata udara modern yang memperhatikan kenyamanan serta estetika,” ujar Selvi Ani Yongnata.


Untuk menjadikan kompetisi bagi rancangan desain konseptual semakin menarik, Daikin menggandeng pengembang hunian Bumi Parama Wisesa serta Magran Living yang dikenal sebagai perusahaan penyedia furniture dan sanitari premium.


Melengkapi seluruh persiapan Daikin dalam menjadikan Daikin Proshop Designer Award 2022 benar-benar menjadi sarana menebarkan wawasan baru dalam solusi tata udara hunian modern, terlihat dari kemudahan pendaftaran. Bagi pegiat arsitektur maupun desainer interior yang ingin berpartisipasi, cukup dengan mengunjungi laman khusus web resmi Daikin Indonesia www.daikin.co.id/DaikinDesignerAward.


You might also like

oleh Daikin Indonesia 10 Desember 2025
Jakarta, 10 Desember - Sistem tata udara terbaru DAIKIN untuk solusi bangunan komersial, VRV 6 X dan VRV 6 A, terbukti memiliki ketahanan korosi hingga 25 tahun. Bukan hanya pernyataan sepihak, hal ini didapatkan setelah melalui serangkaian pengujian pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia. “ Keberhasilan ini menjadi bukti komitmen DAIKIN dalam menghadirkan produk yang tangguh untuk kondisi iklim tropis Indonesia. Lahir dari keseriusan inovasi berkelanjutan kami untuk menjadi semakin terdepan dalam solusi bagi kebutuhan tata udara masyarakat,” ujar Fawzie M Taib, Senior General Manager PT Daikin Airconditioning Indonesia. Disisi lain, menurutnya pula, hasil pengujian ini pun menjadi bagian pertanggungjawaban DAIKIN pada masyarakat terkait keunggulan produknya. “Membuatnya tak hanya klaim sepihak. Namun sebuah keunggulan yang benar-benar teruji dari lembaga independen,” ujar Fawzie M Taib lagi. Pernyataan ini tak lepas dari pilihan DAIKIN pada Center for Materials Processing and Failure Analysis (CMPFA) Universitas Indonesia , sebagai tempat pelaksanaan pengujian. Berada dibawah naungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, CMPFA menjadi Lembaga pengujian yang telah terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN). Berlangsung selama tiga bulan, pengujian di CMPFA khusus dilakukan pada dua komponen utama VRV 6 X dan VRV 6 A yaitu PFC dan Cross Fin. Dengan metode Salt Spray, pengujian dilaksanakan menggunakan standar internasional ASTM B117, JIS Z 2371, dan ISO 9227. Sepanjang pengujian yang dilakukan dalam chamber khusus, kedua komponen utama ini menjalani uji dibawah Neutral Salt Spray (NSS ) untuk mengetahui ketahanannya pada korosi. Pengamatan yang dilakukan tim penguji mendapatkan, kedua komponen PFC dan Cross Fin yang digunakan pada VRV 6 X dan VRV 6 A memiliki ketahanan pada korosi hingga 2,000 jam yang dilakukan dalam kondisi penyemprotan secara terus menerus sepanjang pengujian. Dari hasil inilah kemudian, dengan perbandingan pada kondisi nyata, VRV 6 X dan VRV 6 A memiliki ketahanan dari korosi hingga 25 tahun untuk kedua komponen utamanya ini.  “Kami menyambut baik langkah DAIKIN yang melakukan pengujian ini. Menjadi bagian pertanggungjawaban pelaku industri dalam memberikan informasi yang sebenar-benarnya pada masyarakat,” ujar Dr. -Ing. Reza Miftahul Ulum, S.T., M.T. selaku Kepala CMPFA. Dengan masifnya upaya pemasaran dari berbagai pabrikan, menurutnya, pengujian pada lembaga independen dan terakreditasi menjadi penting sebagai upaya menciptakan komunikasi yang bertanggung jawab pada masyarakat.
oleh Daikin Indonesia 10 Desember 2025
Surabaya, 10 Desember – PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) meresmikan dibukanya kembali Balai Warga RW 04 Kampung Ketandan, Surabaya, hari ini (10/12). Hal ini bertepatan dengan selesainya renovasi balai serbaguna bagi warga tersebut sebagai bagian kolaborasi penelitian bersama antara DAIKIN, Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) Kyoto University, Jepang dan Operations for Habitat Studies (OHS). “Lebih dari sebuah ruang kegiatan bersama bagi warga, renovasi ini bertujuan untuk membuat sebuah balai warga dapat menjadi ruang aman bagi warga saat menghadapi kondisi cuaca panas ekstrem,” ujar Budi Mulia, Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia dan PT Daikin Industries Indonesia. Menurutnya, “Kami mendesainnya sebagai contoh nyata desain ruang publik yang dapat membantu masyarakat beradaptasi menghadapi perubahan iklim,” ujar Budi Mulia lagi dalam sambutannya pada peresmian balai warga tersebut. Proyek renovasi Balai Warga RW 04 Kampung Ketandan di Surabaya ini merupakan bagian besar dari kerjasama riset antara DAIKIN dengan CSEAS Kyoto University yang dimulai pada 2021 lalu. Tujuannya sendiri, menciptakan teknik pendinginan yang sesuai dengan jenis bangunan dan pola penggunaan AC masyarakat di belahan Asia Tenggara menghadapi kenaikan suhu ekstrem. Pilihan pada Balai Warga RW 04 Ketandan sendiri dilakukan dengan dua pertimbangan besar. Pertama, lokasinya di Surabaya yang dianggap memiliki suhu panas tinggi. Sementara pertimbangan lainnya, ada pada keaktifan penggunaan balai warga ini bagi kegiatan masyarakat sekitar yang menjadikannya berpotensi bagi tempat mitigasi suhu panas. Sejalan dengan tujuannya ini, renovasi dilakukan dengan menggabungkan teknologi pendinginan pasif dan pendinginan aktif. Pendinginan pasif diantaranya terimplementasi pada rancangan penempatan berbagai ventilasi dan peninggian atap untuk mengalirkan udara sejuk dari luar ke seluruh ruangan sekaligus mengkondisikan udara panas ke bagian atas balai warga tersebut. Sebagai bagian untuk menciptakan sirkulasi udara lebih baik, peninggian atap ini didukung dengan penempatan exhaust untuk mendorong udara panas keluar ruangan. “Sirkulasi udara lebih baik ini bertujuan untuk membuat balai warga tetap nyaman meskipun tanpa bantuan teknologi pendinginan,” ujar Budi Mulia lagi. Disisi lain, renovasi dengan pendinginan aktif dilakukan melalui instalasi AC DAIKIN pada dua ruang didalam balai warga tersebut. Keberadaan AC ini dirancang mampu menyejukkan masing-masing ruang berkapasitas empat hingga delapan orang tersebut. Lebih lanjut dikatakan, ruangan ini pun dirancang untuk dapat disatukan bagi kegiatan warga yang membutuhkan area lebih besar. Masih sejalan dengan hal tersebut, menurut Budi Mulia, DAIKIN juga merancang kedua ruangan ini sebagai bagian riset langsung perbedaan penggunaan energi antara AC inverter dan non inverter. Dilakukan melalui pemasangan dua jenis AC tersebut dengan kapasitas pendinginan yang sama pada masing-masing ruang, pemantauan dilakukan dengan mengatur penggunaannya untuk aktif bergantian selama periode tertentu. Hal yang membuatnya menarik, meskipun warga dapat memanfaatkan ruang dengan cuma-cuma, renovasi ini menerapkan sistem pemesanan berbayar bagi warga yang bermaksud menggunakan AC tersebut untuk penyejukan ruangan. Dengan dukungan aplikasi khusus, warga dapat melakukan pembayaran penggunaan sesuai durasi yang dipilih. “Dana terkumpul akan menjadi kas RW untuk pembayaran listrik dan perawatan AC. Ini merupakan bagian rancangan untuk membuat proyek ini berjalan berkelanjutan,” ujar Budi Mulia lagi. Turut hadir dalam peresmian tersebut, Emil Elestianto Dardak selaku Wakil Gubernur Jawa Timur, menyatakan apresiasinya atas langkah yang dilakukan DAIKIN bersama dengan seluruh pihak yang berkolaborasi didalamnya pada renovasi balai warga ini. Disatu sisi, renovasi ini dikatakannya menciptakan ruang publik yang lebih dapat relevan dalam menghadapi perubahan iklim. Sementara disisi lain, menurutnya pula, hal ini menjadikan balai warga sebagai ruang komunal yang dapat memberikan manfaat lebih dengan menampilkan berbagai karya seni dan produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dari warga Ketandan. Secara khusus dirinya juga menyoroti adanya sistem prabayar yang melalui aplikasi khusus yang dapat digunakan warga untuk memanfaatkan AC pada ruangan dalam balai warga ini. Keberadaannya, menurut Emil Elestianto Dardak, merupakan wujud gotong-royong warga untuk keberlanjutan operasional balai warga ini. Senada dengan semangat DAIKIN dalam renovasi ini, lebih lanjut Emil Elestianto Dardak berharap, Balai Warga RW 04 Ketandan dapat benar-benar menjadi percontohan bagi pengembangan ruang publik ke depan. “Kami berharap balai warga ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak komunitas di daerah lain,” ujar Emil Elestianto Dardak.
oleh Daikin Indonesia 27 November 2025
PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) memberikan penghargaan kepada pegiat desain interior dan arsitektur yang memadukan unsur estetika dengan perhatian pada sistem tata udara dalam karya bagi hunian ideal dan bangunan Food & Beverage (F&B). Hal ini menjadi puncak perhelatan kompetisi DAIKIN Designer Awards 2025 di Jakarta hari ini (27/11). Sejumlah 21 penghargaan diberikan mewakili tujuh kategori dalam kompetisi yang dibuka sejak April lalu. Keseluruhannya dipilih dari sekitar 1700 pendaftar yang jumlahnya terbilang terus mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. “Tak hanya menjadi penanda semakin tingginya animo untuk menjadi peserta kompetisi ini, terus meningkatnya jumlah peserta menunjukkan semakin meluasnya inspirasi bagi lahirnya desain ruang hidup ideal yang memberikan perhatian pada keindahan sekaligus tata udara didalamnya. Hal yang menjadi tujuan utama kami dalam perhelatan kompetisi ini,” ujar Shinji Miyata, Presiden Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia disela-sela acara malam penganugerahan. Lebih lanjut Shinji Miyata menyatakan, peningkatan jumlah peserta ini juga tak lepas dari konsistensi DAIKIN dalam melakukan pengembangan pada tiap perhelatannya. Bahkan pada tahun ini, sebagai tahun kelima penyelenggaraannya, DAIKIN membuat tonggak baru dengan membawa kompetisi tahunan ini ke tingkat lebih luas melalui kolaborasi Indonesia dan Malaysia. “Kami berharap kolaborasi ini menjadi awal bagi harapan yang sama. Semakin menyebarnya inspirasi hunian dan bangunan komersial ideal yang mengedepankan sistem tata udara dan unsur estetika di tingkat ASEAN,” ujar Shinji Miyata lagi. Bentuk nyata kolaborasi Indonesia dan Malaysia, tak hanya ditunjukkan dari dibukanya kompetisi ini bagi peserta yang berasal dari kedua negara. Lebih dari itu, DAIKIN bahkan menggandeng DOMA Initiatives dan Malaysian Institute of Interior Designers (MIID) yang keduanya dikenal sebagai asosiasi besar bagi pegiat arsitektur dan desain interior di Malaysia. Didalam negeri sendiri, DAIKIN mempertahankan kolaborasinya dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta, IAI Jawa Barat dan Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) DKI Jakarta. Keterlibatan berbagai asosiasi besar dari kedua negara inilah, menurut Shinji Miyata lagi, yang membuat DAIKIN Designer Awards semakin mengukuhkan keberadaannya sebagai ajang kompetisi tahunan prestisius bagi pegiat arsitektur dan desain interior. Lebih dalam terkait penyelenggaraan DAIKIN Designer Awards 2025, dibawah tema Originality yang dibawanya, menantang peserta untuk memberikan karya terbaik bagi hunian ataupun bangunan komersial bagi bidang usaha F&B. Kompetisi berjalan dalam dua kategori besar yang memisahkan kelompok profesional dan mahasiswa masing-masing bagi karya arsitektur maupun desain interior. Sementara dari sisi karya, pembagiannya berdasarkan proyek terbangun maupun karya konseptual yang wujudnya masih dalam bentuk rancangan. Keseluruhan karya dari tiap kategori inilah yang kemudian mendapat penilaian dari panel juri yang berisi nama besar dalam bidang arsitektur maupun desain interior dari kedua negara. Termasuk didalam panel juri ini dari Indonesia yaitu Tan Tik Lam, Cosmas Gozali dan Alex Bayusaputro. Sementara Adjunct Prof. IDr. Joe WH Chan, IDr. Wong Pei San dan Ar. MunInn Chan menjadi nama besar juri dari Malaysia. Diluar Daniel Mananta, selebritis Indonesia pun berpartisipasi menjadi juri tamu khusus bagi kategori karya konseptual. Lebih lanjut terkait penerima penghargaan DAIKIN Designer Awards 2025, GeTs Architects menjadi pemenang pertama pada kategori Proyek Terbangun Arsitektur dan Desain Interior. Mengusung karya dalam judul The Steric Spes yang berasal dari gabungan kata steric dan relic, karya ini dibuat memiliki makna berupa bentuk, kenangan dan harapan. Dibuat dengan salahsatu cirinya pada fasad bernuansa dan responsif dengan lapisan sekunder berupa blok betan yang tersusun dari pola kisi-kisi. Mendampinginya pada kategori ini, Formzero dan Anima Interior masing-masing menjadi juara kedua dan ketiga. Karya pemenang pada kategori konseptual pun tak kalah memukau. Terdiri dari dua kategori, hunian dan bangunan komersial untuk bidang usaha Food & Beverages yang diberikan pada masing-masing kelompok profesional dan mahasiswa. Dari kelompok profesional, kategori konseptual arsitektur hunian dimenangkan Dreamlabs Architects dengan karya Weave yang mengambil inspirasi dari tradisi tenun melalui jalinan alam, tradisi dan kehidupan modern. Bersanding dengannya, Qhawarizmi Architect dan HOW’s, masing-masing menjadi juara kedua dan Daniel’s Choice. Sedangkan bagi kategori konseptual arsitektur bagi bangunan bidang usaha Food & Beverages, Severus Andrew Febrian Aristoteles dengan karya berjudul In Praise of Nature menjadi pemenang utama dari bagian profesional. Karyanya lahir dari gagasan orisinal tentang menemukan keteraturan alam yang digambarkan lewat sebuah kanopi tunggal untuk menyatukan cahaya, bayangan dan keheningan. Juara kedua dimenangkan Fihir Utomo Associate Architects, sementara Willis Kusuma Architects terpilih sebagai pemenang Daniel’s Choice. Malam penganugerahan ini juga menjadi malam istimewa bagi Solenne Space sebagai agensi desain interior. Karyanya Defying The Ordinary: A Narrative of Bold Intimacy, mendapatkan dua penghargaan sekaligus yaitu kategori konseptual desain interior bagi hunian untuk kelompok profesional dan Daniel’s Choice. Karyanya berhasil menarik perhatian juri dengan mengusung gagasan dari eksplorasi keintiman dengan geometri pahatan, palet warna cerita dan material taktil. Masih dari kategori yang sama, Cline & Morrow menjadi juara kedua dengan karyanya berjudul RL House. Pada kategori konseptual desain interior bagi bangunan bidang usaha Food & Beverages dari kelompok profesional, dimenangkan Helen Agustine Studio melalui karya berjudul Seribu Rasa Kemayoran. Karya ini mengambil konsep otentik rumah Jawa menjadi sebuah restoran Indonesia kontemporer. Sementara AP Consultant dan Arkana Architect masing-masing memenangkan juara kedua dan Daniel’s Choice pada kategori yang sama. Dari kelompok mahasiswa sendiri, karya yang masuk tak kalah menarik. Karya berjudul V House dari Syaukat Zidane, Micko Ferdinand Nusadi dan Rachmat Hidayat menjadi pemenang utama kategori konseptual desain interior hunian. Di bagian konseptual arsitektur hunian bagi kelompok mahasiswa, karya berjudul Umah Nataran terpilih sebagai pemenangnya. Ini merupakan hasil karya dua mahasiswa yaitu Muhammad Hendy Gymnastiar dan I Wayan Balitar Yana. “Teriring dengan ucapan selamat kami bagi para pemenang pada kompetisi bergengsi ini, kami menyampaikan harapan bagi para seluruh peserta untuk dapat terus berkarya dan menularkan inspirasi tentang hunian ideal dan bangunan komersial kepada lebih banyak orang,” ujar Shinji Miyata. Hal yang menurutnya menjadi semangat awal lahirnya kompetisi DAIKIN Designer Awards. “Menjadi tempat awal bertumbuhnya ide tentang hunian ideal dan bangunan komersial bagi masyarakat yang dapat saling menginspirasi diantara seluruh peserta,” tutup Shinji Miyata

Book a Service Today