Jadi Pabrik AC Hunian Skala Penuh Pertama di Indonesia, Pabrik DAIKIN Resmi Beroperasi

Daikin Indonesia • 14 Mei 2025

Cikarang, 15 Mei 2025 – DAIKIN secara resmi mengumumkan dimulainya produksi massal AC hunian di pabrik AC hunian skala penuh pertama di Indonesia pada Rabu (14/05). Beroperasi dibawah naungan PT Daikin Industries Indonesia (DIID), fasilitas produksi baru ini diharapkan dapat meluncurkan unit AC hunian yang diproduksi secara lokal ke pasar Indonesia pada bulan Juli 2025.

 

Dalam sambutannya pada peresmian pabrik, Representative Director, Chairman of the Board, dan CEO Daikin Industries, Ltd. Masanori Togawa menekankan bahwa pabrik baru ini memiliki peranan strategis dalam roadmap pertumbuhan regional DAIKIN di Asia. “Indonesia merupakan bagian penting dari strategi ekspansi kami di Asia. Dengan fasilitas produksi baru ini, kami dapat menghadirkan produk ke pasar Indonesia dengan lebih cepat dan andal, sekaligus memperkuat posisi kepemimpinan DAIKIN di industri pendingin udara di kawasan Asia maupun secara global,” ujarnya.


Togawa menambahkan bahwa keputusan DAIKIN untuk membangun pabrik AC hunian skala penuh pertama di Indonesia sejalan dengan strategi global perusahaan yang secara konsisten menekankan pentingnya kehadiran yang kuat di setiap negara dan wilayah. Hal ini diwujudkan melalui lokalisasi operasional, menjalin hubungan erat dengan pasar lokal, serta menyelaraskan kegiatan bisnis DAIKIN dengan kebutuhan spesifik di masing-masing lokasi.


Lebih lanjut ia menyatakan, seperti halnya pabrik DAIKIN di seluruh dunia, pabrik DAIKIN di Indonesia ini akan beroperasi dengan standar kualitas tinggi sama. “Dengan demikian, saya yakin fasilitas produksi ini akan sepenuhnya memenuhi harapan masyarakat Indonesia,” ujar Masanori Togawa.


Sejalan dengan pernyataan Togawa, Representative Director, President, dan COO Daikin Industries, Ltd. Naofumi Takenaka menambahkan bahwa dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut, DAIKIN melihat potensi besar dalam perkembangan pasar AC, khususnya di sektor hunian. “Kami berharap dapat menghadirkan produk “Made in Indonesia” berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar ini, serta tumbuh bersama Indonesia di tahun-tahun mendatang,” ujar Naofumi Takenaka.


Lebih lanjut, Takenaka menekankan peran penting pabrik ini dalam mendukung upaya menciptakan lingkungan berkelanjutan. Fasilitas produksi ini dirancang dengan pendekatan yang visioner. “Kami memadukan teknologi otomasi dan upaya penghematan energi melalui berbagai inovasi di dalamnya, termasuk pemantauan konsumsi energi. Ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan kami untuk mengurangi dampak lingkungan untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan,” jelas Naofumi Takenaka.

 

Takenaka juga menambahkan bahwa keberadaan pabrik ini akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Selain menciptakan lebih dari 2.500 lapangan pekerjaan, pabrik ini juga akan menjadi pusat pengembangan tenaga kerja Indonesia yang berkualitas dan kompeten di bidang solusi tata udara.

 

Peresmian pabrik yang berlangsung pagi hari di Cikarang ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti. Dyah Roro menekankan bahwa investasi DAIKIN di Indonesia beriringan dengan niat pemerintah dalam mendorong pertumbuhan industri nasional. Ia menyebutkan bahwa Kementerian Perdagangan saat ini berfokus pada tiga hal utama: menjaga kestabilan pasar domestik, memberdayakan UMKM untuk menembus pasar global, serta memperluas kapabilitas ekspor ke berbagai negara.

 

“Kami menilai investasi DAIKIN melalui pembangunan pabrik di Indonesia adalah keputusan yang tepat, sebab punya potensi besar untuk memunculkan multiplier effect. Besar harapan saya, pabrik DAIKIN bisa berkontribusi pada pertumbuhan sosial dan ekonomi, memperkuat rantai pasok lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan mempercepat transfer teknologi. Seluruh hal ini akan mendukung peningkatan daya saing dan ketahanan sektor perdagangan nasional,” jelas Dyah Roro.



Gelaran ini dilanjutkan dengan Opening Ceremony pada malam hari di Jakarta, yang dihadiri oleh Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza. Pada kesempatan ini, beliau menyoroti pentingnya kehadiran fasilitas produksi yang membawa “angin segar” ini dalam mendukung upaya pengurangan ketergantungan Indonesia terhadap impor AC hunian, yang pada tahun 2024 nilainya mencapai USD 420,46 juta.

 

Menurutnya, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus menggenjot berbagai kebijakan strategis, antara lain optimalisasi program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), reformasi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib untuk produk elektronik yang akan dimulai pada Juli 2025. “Dengan langkah-langkah ini, kami berharap DAIKIN turut serta berkontribusi untuk mendorong peningkatan kandungan lokal, termasuk mulai memproduksi komponen utama seperti kompresor AC yang selama ini masih didatangkan dari luar negeri, tentu ini akan memperkuat kemandirian dan rantai pasok domestik” jelas Faisol Riza.

 

Lebih lanjut, ia optimis DAIKIN akan membuka peluang besar bagi Indonesia untuk berkembang menjadi pusat produksi dan ekspor AC ke pasar ASEAN. Pasalnya, DAIKIN memiliki jaringan produksi global serta dukungan proses transfer teknologi yang berlangsung di pabrik barunya.


Memimpin operasional pabrik, Presiden Direktur PT Daikin Industries Indonesia (DIID) Khamhaeng Boonthavee menegaskan bahwa fasilitas manufaktur ini beroperasi dengan mengacu pada standar dan prosedur produksi Jepang. Menurutnya, hal ini dimungkinkan berkat kolaborasi erat dan dukungan kuat dari tiga basis produksi utama DAIKIN, yaitu DAIKIN Jepang, DAIKIN Thailand, dan DAIKIN Malaysia.


Melalui kolaborasi ini, PT Daikin Industries Indonesia (DIID) telah menghadirkan mesin dan peralatan berteknologi terkini untuk mendukung kegiatan operasional pabrik, termasuk penerapan Internet of Things (IoT) dan peralatan hemat energi. “Pabrik AC hunian skala penuh pertama di Indonesia ini dibangun dengan visi menghadirkan produk-produk DAIKIN yang terstandarisasi secara global, sebagai wujud komitmen perusahaan terhadap kualitas dan inovasi,” ujar Khamhaeng Boonthavee.

 

Direktur PT Daikin Industries Indonesia (DIID) dan PT Daikin Airconditioning Indonesia (DID) Budi Mulia menambahkan bahwa pabrik dengan kapasitas produksi hingga 1,5 juta unit per tahun ini akan memproduksi tiga model utama AC hunian. Fokus produksi akan diarahkan pada unit berbasis inverter dengan efisiensi energi dan manfaat lingkungannya. Hal ini sebagai representasi upaya DAIKIN dalam memperkuat peran perusahaan dalam mendukung masa depan yang lebih hijau sejalan dengan inisiatif penghematan energi pemerintah Indonesia.

 

Ia juga menjelaskan bahwa investasi ini menjadi bukti nyata kontribusi DAIKIN terhadap pertumbuhan sosial dan ekonomi Indonesia. Dengan kemampuan produksi penuh yang dimiliki, pabrik ini membuka peluang lebih besar bagi berbagai sektor usaha, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), untuk menjadi mitra bisnis DAIKIN di Indonesia. “Komitmen kami terhadap kualitas dan kontribusi sosial-lingkungan mencerminkan upaya kami untuk menjadikan DAIKIN keputusan yang tepat bagi masyarakat Indonesia,” tutup Budi Mulia.


***

Tentang PT Daikin Industries Indonesia (DIID)

PT Daikin Industries Indonesia (DIID) adalah anak perusahaan dari Daikin Industries, Ltd., pemimpin global dalam industri tata udara yang berkomitmen pada inovasi dan keberlanjutan. Berlokasi di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, DIID mengoperasikan pabrik AC full-scale pertama di Indonesia dengan kapasitas produksi mencapai 1.500.000 unit AC rumah tangga per tahunnya.

 

Dengan nilai investasi sebesar Rp 3,3 triliun, pabrik ini mendukung pencapaian netralitas karbon melalui teknologi digitalisasi dan otomatisasi dalam seluruh proses produksinya. DIID berkomitmen untuk memperkuat perekonomian Indonesia dengan menyerap hingga 2.500 tenaga kerja lokal, memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Standar Nasional Indonesia (SNI), serta memastikan setiap produk yang dihasilkan memenuhi standar Jepang DAIKIN. 


You might also like

oleh Daikin Indonesia 30 September 2025
Populasi tinggi pabrik di wilayah Bekasi, Cikarang dan Karawang, menjadi dorongan bagi PT Daikin Airconditioning Indonesia untuk memperluas edukasi penggunaan AC berbasis inverter dan refrigerant ramah lingkungan. Melalui perwakilannya, DAIKIN Bekasi, perusahaan spesialis solusi tata udara ini menghelat pertemuan langsung dengan 16 pelaku industri pada 24 September silam. Dihelatnya kegiatan ini, tak lepas dari pengamatan DAIKIN yang menemukan masih banyaknya pabrik yang menggunakan AC non inverter dengan refrigerant yang memiliki potensi pemanasan global tinggi. Sementara disisi lain, seiring komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060, membuat transformasi penggunaan AC non inverter menjadi AC inverter menjadi langkah tak terelakkan. “Penekanan edukasi ini, mengedepankan keberadaan AC inverter ebih dari solusi teknis terkait modernisasi sistem tata udara pabrik,” ujar Aditya Prabowo, Kepala Cabang DAIKIN untuk area Bekasi dan sekitarnya. “Pilihan AC inverter mesti dipandang sebagai bagian dari strategi besar menuju operasional pabrik yang lebih efisien dan berorientasi pada pengurangan emisi karbon,” ujarnya lagi. Hal ini menurutnya tak lepas dari teknologi AC inverter yang telah dikenal dan diakui memiliki tingkat konsumsi listrik yang lebih efisien dibandingkan dengan AC non inverter. Ditambah dengan dukungan refrigerant ramah lingkungan yang digunakan didalamnya, membuat pilihan penggunaan AC inverter memberikan biaya operasional lebih efisien sekaligus ramah lingkungan. Tak berhenti hingga disana, dalam pertemuan tersebut, DAIKIN Bekasi pun menyatakan akan terus membangun komunikasi lanjutan dengan para pelaku industri, untuk memperluas edukasi ini. Hal tersebut menjadi bagian komitmen besar DAIKIN mengukuhkan transformasinya sebagai spesialis solusi tata udara yang menjadi rujukan utama berbagai kebutuhan. Tak hanya pada penjualan, namun meliputi keseluruhan aspek yang berjalan dari konsultasi kebutuhan hingga layanan purna jual. “Melalui edukasi dan pendekatan ini, kami memastikan setiap solusi yang diberikan benar-benar sesuai kebutuhan dan tantangan spesifik industri di kawasan tersebut. Sekaligus menunjukkan kepemimpinannya dalam mendukung industri Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau dan efisien energi,” pungkas Aditya Prabowo.
oleh Daikin Indonesia 26 September 2025
Menghimpun 200 teknisi AC di Jogjakarta, PT Daikin Airconditioning Indonesia berbagi wawasan terkini mengenai teknologi, instalasi hingga keselamatan kerja di bidang tata udara. “Selain peningkatan silaturahmi dan edukasi, pertemuan ini juga menjadi wadah kolaborasi antara perusahaan dan teknisi dalam upaya berkelanjutan membangun standar kualitas dan profesionalitas dalam kerja melayani penggguna,” ujar Iwan Daniel, Kepala cabang DAIKIN untuk area Jogjakarta dan sekitarnya. Dengan deret pembicara dari staf ahli DAIKIN, berbagai pokok bahasan dibawakan dalam acara ini. Diantaranya permasalahan dan penanganan dalam instalasi, keselamatan kerja yang menyangkut penggunaan alat pelindung diri dan prosedur keselamatan. Dalam kesempatan yang sama, para peserta juga mendapat paparan mendalam mengenai AC Nusantara Prestige. Menjadi seri AC hunian pertama DAIKIN buatan Indonesia, paparan tak hanya berpusat pada ragam keunggulan yang dibuat sesuai dengan tantangan penggunaan AC bagi masyarakat Indonesia. Lebih dari itu, DAIKIN juga memaparkan kecanggihan proses produksinya yang dibuat dengan standar DAIKIN global dan dibawah supervisi langsung DAIKIN Jepang. Tak hanya teknisi freelance dan sub kontraktor, anggota asosiasi terkait tata udara turut menjadi peserta dalam pertemuan ini. Termasuk didalamnya Asosiasi Praktisi Pendingin dan Tata Udara Indonesia (APITU), Asosiasi Teknisi Refrigerasi dan Tata Udara (ASISI) hingga Perkumpulan Teknisi Refrigerasi dan Tata Udara Indonesia (PTRTU). Selain dari Jogjakarta, peserta juga berasal dari area sekitar Solo dan Purwokerto.  “Kami sangat mengapresiasi antusiasme tinggi dari para teknisi yang menjadi peserta. Acara ini menjadi bagian wujud nyata komitmen DAIKIN untuk terus meningkatkan kualitas dan profesionalisme para teknisi sebagai mitra DAIKIN untuk terus menjaga layanan terbaik kepada penggunanya,” pungkas Iwan Daniel.
oleh Daikin Indonesia 24 September 2025
PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) meresmikan pusat keunggulan di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi hari ini (24/09). Dinamai DAIKIN Center of Excellence, peresmian ini menjadi perluasan langkah DAIKIN dalam kepeduliannya untuk peningkatan kompetensi tenaga kerja Indonesia, khususnya bidang keahlian tata udara. “Keberadaannya sekaligus menjadi cerminan komitmen kami dalam langkah keberlanjutan untuk terus memperluas kontribusi pada peningkatan kompetensi tenaga kerja Indonesia,” ujar Budi Mulia, Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia pada peresmiannya. Pernyataan ini, menurut Budi Mulia, terkait dengan keberadaannya yang merupakan Pusat Keunggulan DAIKIN pertama yang berdiri di institusi pelatihan vokasi atau balai latihan kerja. Menjadi bagian inisiatif sosial perusahaan dalam bidang sumber daya manusia, DAIKIN Center of Excellence didesain sebagai bentuk keberlanjutan sekaligus peningkatan kolaborasi DAIKIN dengan berbagai institusi pendidikan dan pelatihan vokasi yang telah terjalin sebelumnya, khususnya di bidang keahlian tata udara. Diantara kolaborasi tersebut yaitu pengayaan kurikulum, pelaksanaan sertifikasi industri bagi pengajar dan siswa, pengadaan pelatihan dari DAIKIN sebagai guru tamu, hingga pemagangan. Sebagai bentuk peningkatan kolaborasi, wujud fisik DAIKIN Center of Excellence berupa ruang praktek yang didedikasikan khusus bagi pengajaran terkait bidang tata udara. Di dalam ruangan ini, DAIKIN memberikan berbagai perangkat AC yang terpasang pada deretan rak yang didesain sedemikian rupa untuk berbagai praktek terkait perangkat tata udara. Seperti proses instalasi, troubleshooting AC hingga refrigerant recovery. Berjalan perdana sejak dua tahun lalu, hingga saat ini DAIKIN Center of Excellence telah berdiri dan beroperasi di tujuh sekolah menengah kejuruan di Indonesia. “Dengan keberadaan DAIKIN Center of Excellence di BBPVP Bekasi sebagai yang pertama di balai latihan kerja, akan memperkuat upaya kami untuk lebih berkontribusi pada peningkatan kompetensi tenaga kerja Indonesia,” ujar Budi Mulia. Wujud fisik DAIKIN Center of Excellence di BBPVP Bekasi menempati dua ruangan khusus pada bangunan workshop refrigerasi di BBPVP Bekasi. Pada satu ruangan terdapat jajaran AC DAIKIN yang peruntukannya bagi kebutuhan hunian dan SkyAir sebagai seri AC DAIKIN untuk bangunan light commercial yang biasa menjadi pilihan bagi ruang usaha seperti restoran atau kafe. Sementara pada ruangan lainnya, didedikasikan untuk pengajaran dan praktek bagi AC untuk kebutuhan bangunan komersial. Pada ruangan ini, terdapat set unit VRV yang menjadi andalan DAIKIN bagi kebutuhan komersial seperti penempatan pada bangunan perkantoran atau pusat bisnis. Meneguhkannya sebagai bentuk keberlanjutan dari kolaborasi sebelumnya, DAIKIN akan mendukung dengan berbagai pelatihan terjadwal yang berjalan sepanjang tahunnya. Disamping pula pengujian dengan sertifikasi industri bagi instruktur maupun siswa didik. “Meneruskan seluruh hal baik yang telah terjadi dalam kolaborasi sebelumnya. Sekaligus menjadi peningkatan melalui keberadaan ruang ajar dan praktek beserta kelengkapannya bagi pengajaran lebih baik,” ujar Budi Mulia lagi. Lebih lanjut Budi Mulia menyatakan, pilihan pada BBPVP Bekasi dalam mengembangkan DAIKIN Center of Excellence perdana bagi balai latihan kerja, tak lepas dari keberadaannya sebagai unit pelaksana teknis pusat terbesar di bawah Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Tugas utamanya sendiri, menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi untuk meningkatkan ketrampilan tenaga kerja dan pencari kerja. Dengan posisinya ini, BBPVP Bekasi tak saja menjadi tempat pelatihan bagi tenaga kerja dan pencari kerja di sekitar lokasinya, namun pula menjadi rujukan pelatihan bagi peningkatan kompetensi instruktur balai latihan kerja dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan dukungan DAIKIN Center of Excellence pada pusat bagi pelatihan tenaga ahli tata udara ini, menurut Budi Mulia lagi, DAIKIN berharap akan pula dapat berimbas positif bagi pengembangan kompetensi instruktur maupun siswa didik yang lebih luas menjangkau berbagai daerah di Indonesia. “Kami berharap keberadaannya dapat memberi dampak positif bagi semakin meratanya tenaga ahli tata udara di berbagai daerah di Indonesia,” ujar Budi Mulia. Hal ini menurut Budi Mulia terkait dengan kebutuhan tenaga ahli bidang tata udara yang masih sangat besar dan terus bertumbuh sejalan dengan pembangunan Indonesia. Bercermin pada perjalanan perkembangan DAIKIN di Indonesia saja, menurutnya lagi, kebutuhan tenaga ahli tata udara ini masih sangat besar. Dikenal sebagai spesialis tata udara dengan reputasi sepanjang lebih dari satu abad di dunia dan menapaki Indonesia sepanjang lebih dari 50 tahun lamanya, DAIKIN dikenal sebagai pemimpin dalam penyedia solusi tata udara di Indonesia. Dalam menjalankan bisnisnya, DAIKIN memiliki 16 kantor perwakilan di berbagai wilayah di Indonesia dengan sekitar 1.400 mitra bisnis dealer yang mendukung dalam distribusi produk dan layanannya. Masih terkait dengan kebutuhan tenaga ahli refrigerasi dan tata udara, Budi Mulia menambahkan, sejak Juli lalu, DAIKIN bahkan telah mulai pemasaran AC Nusantara yang menjadi AC hunian perdana DAIKIN produksi dalam negeri melalui pabriknya di kawasan Cikarang, Jawa Barat. Menjadi pabrik AC hunian skala penuh pertama di Indonesia yang mengolah dari bahan baku hingga produk jadi, pabrik ini memiliki dukungan sekitar 2,500 tenaga kerja. “Kebutuhan sumber daya manusia ini akan semakin besar angkanya bila melihat kebutuhan dari keseluruhan industri,” ujar Budi Mulia pula. Pasalnya, menurut Budi Mulia, kebutuhan tenaga ahli tata udara ini tidak hanya bagi produsen maupun pemegang merek. Lebih dari itu, sumber daya manusia dengan kompetensi keahlian khusus ini juga masih sangat dibutuhkan bagi para mitra bisnis dan tak terkecuali usaha mandiri terkait dengannya. Bertolak dari potensi besar kebutuhan sumber daya manusia ini, dikatakan Budi Mulia, peningkatan keahlian dan ketrampilan akan menjadi kunci bagi terbentuknya kualitas tenaga kerja yang memiliki daya saing dalam industri. Hal inilah menurutnya yang pada gilirannya akan menjadi simbiosis saling menguntungkan antara industri dengan keberadaan DAIKIN Center of Excellence. Terkait dengan peresmian ini, Yose Rizal selaku Kepala BBPVP Bekasi menyambut baik keberadaan DAIKIN Center of Excellence ini. “Kami sangat mengapresiasi kolaborasi DAIKIN dalam upayanya untuk berkontribusi pada peningkatan keahlian dan ketrampilan tenaga kerja khususnya bidang tata udara melalui hadirnya pusat keunggulan di BBPVP Bekasi ini,” ujar Yose Rizal. Keberadaan DAIKIN Center of Excellence, menurutnya lagi, menjadi bentuk imlementasi baik adanya kerjasama dengan dunia industri yang digaungkan pemerintah melalui program Link and Match. Tak hanya dukungan pada teknologi, dukungan DAIKIN ini juga menyentuh pada pengembangan kurikulum dan pelatihan yang membuatnya lebih sesuai dengan kebutuhan industri.  Lebih lanjut dikatakannya, sejalan dengan terus berkembangnya industri tata udara, menuntut pula terus berkembangnya keilmuan terkait dengannya. Untuk menciptakan dan memelihara kompetensi tinggi yang berkesesuaian dengan kebutuhan industri ini secara berkelanjutan,” Menjadi harapan kami, sinergi ini akan terus terjalin dan berkembang di masa mendatang,” kata Yose Rizal.

Book a Service Today