Restorasi DAS Lanskap Gedepahala Diperluas: 500 Hektare untuk Masa Depan Hijau

Daikin Indonesia • 16 Oktober 2025

Sukabumi, 16 Oktober 2025 – Konservasi Indonesia bersama masyarakat, pemerintah, dan mitra strategis melanjutkan dukungan upaya pemulihan ekosistem di daerah aliran sungai (DAS) Lanskap Gedepahala (Gunung Gede Pangarango dan Halimun Salak), Jawa Barat. Program ini merupakan kelanjutan dari program Green Wall, yang sejak 2008 hingga 2022 telah berhasil memulihkan 300 hektare area penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dalam wadah  kolaborasi antara Kementerian Kehutanan, Conservation International, Konservasi Indonesia, serta Daikin Industries.

 

Melanjutkan keberhasilan tersebut, program pemulihan ekosistem antara Pemerintah, Indonesia, Daikin Industries, dan Konservasi Indonesia (KI), diperkuat kembali dengan kegiatan penanaman pohon bersama masyarakat Desa Munjul, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Desa Munjul merupakan daerah penyangga TNGGP yang memiliki nilai strategis dalam pemulihan fungsi ekosistem.

 

Melalui kajian yang dilakukan oleh Konservasi Indonesia, ekosistem di keempat DAS Jawa Barat telah mengalami degradasi seluas 632.644 hektare dan membutuhkan upaya restorasi berkelanjutan. Sejak 2008 hingga saat ini, Pemerintah Indonesia bersama Konservasi Indonesia dan para mitra, termasuk Daikin Industries, telah memulihkan lahan terdegradasi seluas 385 hektare. Ke depan, inisiatif ini akan memperluas lagi area restorasi seluas 500 hektare, dengan tujuan memperkuat ketahanan ekologi, air, dan iklim serta ekonomi masyarakat di Jawa Barat.

 

Vice President Program Konservasi Indonesia, Fitri Hasibuan, menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari komitmen jangka panjang yang akan memfasilitasi pemulihan ekosistem di desa penyangga TNGGP. “Bersama seluruh pihak terkait, KI akan memfasilitasi pemulihan ekosistem melalui restorasi seluas 500 hektare lahan tergedradasi di desa penyangga TNGGP hingga 10 tahun mendatang. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pemulihan ekosistem bersama masyarakat, tetapi juga mencakup membangun kesadaran akan pentingnya alam kepada pemuda dan pelajar selaku agen perubahan. Selain itu, KI juga mendukung penguatan tata kelola melalui fasilitasi penyusunan peta jalan restorasi empat DAS utama Jawa Barat, yaitu Ciliwung, Cimandiri, Cisadane, dan Citarum, yang menopang kehidupan lebih dari 40 juta penduduk Jawa Barat dan DKI Jakarta,” ujar Fitri.

 

Dia menambahkan, dukungan berkelanjutan yang diberikan oleh Daikin Industries untuk program Green Wall menunjukkan kolaborasi jangka panjang dalam rangka memulihkan ekosistem sekaligus memberi manfaat untuk masyarakat. Keberlanjutan upaya konservasi ini, kata dia, akan semakin memperkuat upaya kita menjaga fungsi ekosistem hulu-hilir serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, target nasional perubahan iklim dan keanekaragaman hayati.

 

“Sebagai mitra implementasi, Konservasi Indonesia memastikan bahwa proses restorasi berjalan berbasis sains, inklusif, dan melibatkan masyarakat serta generasi muda. Inisiatif ini tidak hanya melestarikan keanekaragaman hayati, tetapi juga membangun ketahanan sosial-ekonomi di tingkat lokal. Restorasi ini merupakan investasi jangka panjang untuk ketahanan ekologi, air, dan iklim, sekaligus membuka ruang partisipasi aktif masyarakat dan generasi muda. Kami percaya, keberhasilan konservasi hanya dapat dicapai melalui kolaborasi multipihak yang berkesinambungan” tambah Fitri.

 

General Manager CSR Division Head, Daikin Industries, Toshimitsu Harada, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung inisiatif ini. “Daikin Industries menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Kehutanan Indonesia, tim Conservation International dan Konservasi Indonesia, serta seluruh masyarakat yang telah melestarikan ekosistem hutan ini. Melalui dukungan yang kini diperpanjang hingga 10 tahun mendatang ini, Daikin Industries berkomitmen untuk terus menjaga dan mengembangkan proyek konservasi ini sebagai bagian dari dedikasi kami terhadap keberlanjutan lingkungan dan masa depan yang lebih hijau.”

 

Harada menilai, Pulau Jawa merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati dunia. Daikin Industries berharap keberhasilan proyek konservasi di Indonesia dapat menjadi contoh yang menginspirasi dan diperluas ke berbagai negara lain, sebagai wujud nyata kontribusi Indonesia bagi pelestarian lingkungan global.

 

Di tempat yang sama, Camat Ciambar, Arif Solihin, S.Ip, M.Si, menyampaikan dukungan masyarakat terhadap kegiatan ini. “Kami menyambut baik kolaborasi ini karena manfaatnya langsung dirasakan masyarakat, mulai dari perbaikan sumber air, peluang ekonomi, hingga pendidikan lingkungan bagi anak-anak kami. Kecamatan Ciambar bersama masyarakat Desa Munjul siap menjadi bagian dari upaya restorasi, karena kami percaya hutan yang sehat adalah warisan berharga bagi generasi mendatang,” ungkapnya.


You might also like

oleh Daikin Indonesia 30 September 2025
Populasi tinggi pabrik di wilayah Bekasi, Cikarang dan Karawang, menjadi dorongan bagi PT Daikin Airconditioning Indonesia untuk memperluas edukasi penggunaan AC berbasis inverter dan refrigerant ramah lingkungan. Melalui perwakilannya, DAIKIN Bekasi, perusahaan spesialis solusi tata udara ini menghelat pertemuan langsung dengan 16 pelaku industri pada 24 September silam. Dihelatnya kegiatan ini, tak lepas dari pengamatan DAIKIN yang menemukan masih banyaknya pabrik yang menggunakan AC non inverter dengan refrigerant yang memiliki potensi pemanasan global tinggi. Sementara disisi lain, seiring komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060, membuat transformasi penggunaan AC non inverter menjadi AC inverter menjadi langkah tak terelakkan. “Penekanan edukasi ini, mengedepankan keberadaan AC inverter ebih dari solusi teknis terkait modernisasi sistem tata udara pabrik,” ujar Aditya Prabowo, Kepala Cabang DAIKIN untuk area Bekasi dan sekitarnya. “Pilihan AC inverter mesti dipandang sebagai bagian dari strategi besar menuju operasional pabrik yang lebih efisien dan berorientasi pada pengurangan emisi karbon,” ujarnya lagi. Hal ini menurutnya tak lepas dari teknologi AC inverter yang telah dikenal dan diakui memiliki tingkat konsumsi listrik yang lebih efisien dibandingkan dengan AC non inverter. Ditambah dengan dukungan refrigerant ramah lingkungan yang digunakan didalamnya, membuat pilihan penggunaan AC inverter memberikan biaya operasional lebih efisien sekaligus ramah lingkungan. Tak berhenti hingga disana, dalam pertemuan tersebut, DAIKIN Bekasi pun menyatakan akan terus membangun komunikasi lanjutan dengan para pelaku industri, untuk memperluas edukasi ini. Hal tersebut menjadi bagian komitmen besar DAIKIN mengukuhkan transformasinya sebagai spesialis solusi tata udara yang menjadi rujukan utama berbagai kebutuhan. Tak hanya pada penjualan, namun meliputi keseluruhan aspek yang berjalan dari konsultasi kebutuhan hingga layanan purna jual. “Melalui edukasi dan pendekatan ini, kami memastikan setiap solusi yang diberikan benar-benar sesuai kebutuhan dan tantangan spesifik industri di kawasan tersebut. Sekaligus menunjukkan kepemimpinannya dalam mendukung industri Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau dan efisien energi,” pungkas Aditya Prabowo.
oleh Daikin Indonesia 26 September 2025
Menghimpun 200 teknisi AC di Jogjakarta, PT Daikin Airconditioning Indonesia berbagi wawasan terkini mengenai teknologi, instalasi hingga keselamatan kerja di bidang tata udara. “Selain peningkatan silaturahmi dan edukasi, pertemuan ini juga menjadi wadah kolaborasi antara perusahaan dan teknisi dalam upaya berkelanjutan membangun standar kualitas dan profesionalitas dalam kerja melayani penggguna,” ujar Iwan Daniel, Kepala cabang DAIKIN untuk area Jogjakarta dan sekitarnya. Dengan deret pembicara dari staf ahli DAIKIN, berbagai pokok bahasan dibawakan dalam acara ini. Diantaranya permasalahan dan penanganan dalam instalasi, keselamatan kerja yang menyangkut penggunaan alat pelindung diri dan prosedur keselamatan. Dalam kesempatan yang sama, para peserta juga mendapat paparan mendalam mengenai AC Nusantara Prestige. Menjadi seri AC hunian pertama DAIKIN buatan Indonesia, paparan tak hanya berpusat pada ragam keunggulan yang dibuat sesuai dengan tantangan penggunaan AC bagi masyarakat Indonesia. Lebih dari itu, DAIKIN juga memaparkan kecanggihan proses produksinya yang dibuat dengan standar DAIKIN global dan dibawah supervisi langsung DAIKIN Jepang. Tak hanya teknisi freelance dan sub kontraktor, anggota asosiasi terkait tata udara turut menjadi peserta dalam pertemuan ini. Termasuk didalamnya Asosiasi Praktisi Pendingin dan Tata Udara Indonesia (APITU), Asosiasi Teknisi Refrigerasi dan Tata Udara (ASISI) hingga Perkumpulan Teknisi Refrigerasi dan Tata Udara Indonesia (PTRTU). Selain dari Jogjakarta, peserta juga berasal dari area sekitar Solo dan Purwokerto.  “Kami sangat mengapresiasi antusiasme tinggi dari para teknisi yang menjadi peserta. Acara ini menjadi bagian wujud nyata komitmen DAIKIN untuk terus meningkatkan kualitas dan profesionalisme para teknisi sebagai mitra DAIKIN untuk terus menjaga layanan terbaik kepada penggunanya,” pungkas Iwan Daniel.
oleh Daikin Indonesia 24 September 2025
PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) meresmikan pusat keunggulan di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi hari ini (24/09). Dinamai DAIKIN Center of Excellence, peresmian ini menjadi perluasan langkah DAIKIN dalam kepeduliannya untuk peningkatan kompetensi tenaga kerja Indonesia, khususnya bidang keahlian tata udara. “Keberadaannya sekaligus menjadi cerminan komitmen kami dalam langkah keberlanjutan untuk terus memperluas kontribusi pada peningkatan kompetensi tenaga kerja Indonesia,” ujar Budi Mulia, Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia pada peresmiannya. Pernyataan ini, menurut Budi Mulia, terkait dengan keberadaannya yang merupakan Pusat Keunggulan DAIKIN pertama yang berdiri di institusi pelatihan vokasi atau balai latihan kerja. Menjadi bagian inisiatif sosial perusahaan dalam bidang sumber daya manusia, DAIKIN Center of Excellence didesain sebagai bentuk keberlanjutan sekaligus peningkatan kolaborasi DAIKIN dengan berbagai institusi pendidikan dan pelatihan vokasi yang telah terjalin sebelumnya, khususnya di bidang keahlian tata udara. Diantara kolaborasi tersebut yaitu pengayaan kurikulum, pelaksanaan sertifikasi industri bagi pengajar dan siswa, pengadaan pelatihan dari DAIKIN sebagai guru tamu, hingga pemagangan. Sebagai bentuk peningkatan kolaborasi, wujud fisik DAIKIN Center of Excellence berupa ruang praktek yang didedikasikan khusus bagi pengajaran terkait bidang tata udara. Di dalam ruangan ini, DAIKIN memberikan berbagai perangkat AC yang terpasang pada deretan rak yang didesain sedemikian rupa untuk berbagai praktek terkait perangkat tata udara. Seperti proses instalasi, troubleshooting AC hingga refrigerant recovery. Berjalan perdana sejak dua tahun lalu, hingga saat ini DAIKIN Center of Excellence telah berdiri dan beroperasi di tujuh sekolah menengah kejuruan di Indonesia. “Dengan keberadaan DAIKIN Center of Excellence di BBPVP Bekasi sebagai yang pertama di balai latihan kerja, akan memperkuat upaya kami untuk lebih berkontribusi pada peningkatan kompetensi tenaga kerja Indonesia,” ujar Budi Mulia. Wujud fisik DAIKIN Center of Excellence di BBPVP Bekasi menempati dua ruangan khusus pada bangunan workshop refrigerasi di BBPVP Bekasi. Pada satu ruangan terdapat jajaran AC DAIKIN yang peruntukannya bagi kebutuhan hunian dan SkyAir sebagai seri AC DAIKIN untuk bangunan light commercial yang biasa menjadi pilihan bagi ruang usaha seperti restoran atau kafe. Sementara pada ruangan lainnya, didedikasikan untuk pengajaran dan praktek bagi AC untuk kebutuhan bangunan komersial. Pada ruangan ini, terdapat set unit VRV yang menjadi andalan DAIKIN bagi kebutuhan komersial seperti penempatan pada bangunan perkantoran atau pusat bisnis. Meneguhkannya sebagai bentuk keberlanjutan dari kolaborasi sebelumnya, DAIKIN akan mendukung dengan berbagai pelatihan terjadwal yang berjalan sepanjang tahunnya. Disamping pula pengujian dengan sertifikasi industri bagi instruktur maupun siswa didik. “Meneruskan seluruh hal baik yang telah terjadi dalam kolaborasi sebelumnya. Sekaligus menjadi peningkatan melalui keberadaan ruang ajar dan praktek beserta kelengkapannya bagi pengajaran lebih baik,” ujar Budi Mulia lagi. Lebih lanjut Budi Mulia menyatakan, pilihan pada BBPVP Bekasi dalam mengembangkan DAIKIN Center of Excellence perdana bagi balai latihan kerja, tak lepas dari keberadaannya sebagai unit pelaksana teknis pusat terbesar di bawah Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Tugas utamanya sendiri, menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi untuk meningkatkan ketrampilan tenaga kerja dan pencari kerja. Dengan posisinya ini, BBPVP Bekasi tak saja menjadi tempat pelatihan bagi tenaga kerja dan pencari kerja di sekitar lokasinya, namun pula menjadi rujukan pelatihan bagi peningkatan kompetensi instruktur balai latihan kerja dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan dukungan DAIKIN Center of Excellence pada pusat bagi pelatihan tenaga ahli tata udara ini, menurut Budi Mulia lagi, DAIKIN berharap akan pula dapat berimbas positif bagi pengembangan kompetensi instruktur maupun siswa didik yang lebih luas menjangkau berbagai daerah di Indonesia. “Kami berharap keberadaannya dapat memberi dampak positif bagi semakin meratanya tenaga ahli tata udara di berbagai daerah di Indonesia,” ujar Budi Mulia. Hal ini menurut Budi Mulia terkait dengan kebutuhan tenaga ahli bidang tata udara yang masih sangat besar dan terus bertumbuh sejalan dengan pembangunan Indonesia. Bercermin pada perjalanan perkembangan DAIKIN di Indonesia saja, menurutnya lagi, kebutuhan tenaga ahli tata udara ini masih sangat besar. Dikenal sebagai spesialis tata udara dengan reputasi sepanjang lebih dari satu abad di dunia dan menapaki Indonesia sepanjang lebih dari 50 tahun lamanya, DAIKIN dikenal sebagai pemimpin dalam penyedia solusi tata udara di Indonesia. Dalam menjalankan bisnisnya, DAIKIN memiliki 16 kantor perwakilan di berbagai wilayah di Indonesia dengan sekitar 1.400 mitra bisnis dealer yang mendukung dalam distribusi produk dan layanannya. Masih terkait dengan kebutuhan tenaga ahli refrigerasi dan tata udara, Budi Mulia menambahkan, sejak Juli lalu, DAIKIN bahkan telah mulai pemasaran AC Nusantara yang menjadi AC hunian perdana DAIKIN produksi dalam negeri melalui pabriknya di kawasan Cikarang, Jawa Barat. Menjadi pabrik AC hunian skala penuh pertama di Indonesia yang mengolah dari bahan baku hingga produk jadi, pabrik ini memiliki dukungan sekitar 2,500 tenaga kerja. “Kebutuhan sumber daya manusia ini akan semakin besar angkanya bila melihat kebutuhan dari keseluruhan industri,” ujar Budi Mulia pula. Pasalnya, menurut Budi Mulia, kebutuhan tenaga ahli tata udara ini tidak hanya bagi produsen maupun pemegang merek. Lebih dari itu, sumber daya manusia dengan kompetensi keahlian khusus ini juga masih sangat dibutuhkan bagi para mitra bisnis dan tak terkecuali usaha mandiri terkait dengannya. Bertolak dari potensi besar kebutuhan sumber daya manusia ini, dikatakan Budi Mulia, peningkatan keahlian dan ketrampilan akan menjadi kunci bagi terbentuknya kualitas tenaga kerja yang memiliki daya saing dalam industri. Hal inilah menurutnya yang pada gilirannya akan menjadi simbiosis saling menguntungkan antara industri dengan keberadaan DAIKIN Center of Excellence. Terkait dengan peresmian ini, Yose Rizal selaku Kepala BBPVP Bekasi menyambut baik keberadaan DAIKIN Center of Excellence ini. “Kami sangat mengapresiasi kolaborasi DAIKIN dalam upayanya untuk berkontribusi pada peningkatan keahlian dan ketrampilan tenaga kerja khususnya bidang tata udara melalui hadirnya pusat keunggulan di BBPVP Bekasi ini,” ujar Yose Rizal. Keberadaan DAIKIN Center of Excellence, menurutnya lagi, menjadi bentuk imlementasi baik adanya kerjasama dengan dunia industri yang digaungkan pemerintah melalui program Link and Match. Tak hanya dukungan pada teknologi, dukungan DAIKIN ini juga menyentuh pada pengembangan kurikulum dan pelatihan yang membuatnya lebih sesuai dengan kebutuhan industri.  Lebih lanjut dikatakannya, sejalan dengan terus berkembangnya industri tata udara, menuntut pula terus berkembangnya keilmuan terkait dengannya. Untuk menciptakan dan memelihara kompetensi tinggi yang berkesesuaian dengan kebutuhan industri ini secara berkelanjutan,” Menjadi harapan kami, sinergi ini akan terus terjalin dan berkembang di masa mendatang,” kata Yose Rizal.

Book a Service Today